INTERNETWORKINGMODUL PRAKTIKUMDisusun Oleh:Santoso, S.SiJURUSAN TEKNIK INFORMATIKAHal 1 dari 115POLITEKNIK POS INDONESIA 2006DAFTAR GAMBAR. III-3Gambar 3.1 Gambar 3.2 III-4Hal 2 dari 115DAFTAR ISIPetemuan 1 dan 2 LAB 1 Instalasi Linux Slackware. Kebutuhan Sistem (System Requirement). Software yang akan diinstall 1.3. Metode Instalasi.
Langkah langkah Instalasi Slackware 10.1. Membuat Partisi Linux. Perintah-Perintah di Linux. Pertemuan 3, 4, 5 LAB 2 FTP Server dan Web Server. FTP Server. 2.1.1 File-file konfigurasi. 2.1.2 Pengujian FTP Server.
Web Server. 2.2.1 Membuat Web Server. 2.2.2 File-file konfigurasi. 2.2.3 Pengujian Web Server.
Judul asli asli dari buku ini adalah Aplikasi Multimedia Dengan Visual Basic 6.0. SQL Server 2000 dapat dengan mudah beriteraksi dengan aplikasi Visual Basic 6.0. Buat para mahasiswa, kami juga mengajarkan gimana caranya membuat relasi tabel, membuat bagan alir, membuat DFD (Data Flow Diagram) dan penerapannya kedalam naskah skripsi.
Virtual Host. 2.3.1 Membuat Virtual Host. 2.3.2 Pengujian Pertemuan 6,7+Quiz LAB 3 Proxy Server 3.1 Membuat Proxy Server dengan Squid. 3.2 Kompilasi dan Instalasi. 3.3 Konfigurasi. 3.4 Menggunakan Squid 3.5 Mengujicoba Server Proxy/Squid 3.6 Mengkonfigurasi squid sebagai transparan proxy Pertemuan 8,9 LAB 4 Membuat Mail Server.
4.1.1 Instalasi Postfix. 4.1.2 Instalasi TPOP3D. 4.2.1 Instalasi dan Konfigurasi SendMail. Perintah pada Server SendMail. 4.2.3 Instalasi dan Konfigurasi Server POP3. 4.2.4 Pengujian.
DMMail Client 1 1 1 2 2 3 7 10 10 10 12 13 14 14 20 20 20 21 22 22 24 24 24 27 28 29 30 30 31 31Hal 3 dari 115Pertemuan 10,11 LAB 5 Routing. Routing Statik. 5.1.1 Langkah-2 pembuatan Routing Statik 5.1.2. Routing Dinamis. Langkah-2 pembuatan Routing Dinamis. 5.2.1 Instalasi Zebra Routing. 5.1.2 Konfigurasi pada router2 dan route.
5.3 De Militerized Zone ( DMZ). Petemuan 12,13,14+QUIZ Lab 6 Router. Lab 6.1 Login. 6.2 Help and Editing.
Lab 6.3 Commands for starting dan saving configurations. Lab 6.4 Setting your paswords. Lab 6.5 Setting your hostname, adding a banner, IP address, Identification, bandwidth and clock rate.
Lab 6.6 Configuration the lab. Lab 6.7 Creating Static Routes. Lab 6.8 Default Routes. Lab 6.9 Dynamic Routing with RIP. Lab 6.10 Dynamic Routing with IGRP. Lab 6.11 Configuring VLANs and ISL. Lab 6.12 Backing up your Router IOS.
Lab 6.13 Upgarding or restoring your router IOS. Lab 6.14 Back Up the router configuration. Lab 6.15 Telnet. Lab 6.16 IP name Resolution. Lab 6.17 Cisco discovery protocol (CDP). Lab 6.18 Internet working packet eXchange (IPX) Lab 6.19 Adding secondary network addresses and multiple frame types with IPX.
Lab 6.20 Standard IP Address List. Lab 6.21 Extended IP access lists.
Lab 6.22 IPX Standard access-lists. Lab 6.23 PPP configuration. Lab 6.24 Configuring PPP Authentication. Lab 6.25 Point to-point frame Relay. Lab 6.26 Frame relay with sub interface. Lab 6.27 ISDN configuration.
Managing the 1900 switch. Appendix B: Port security on the 1900 switch.33 33 33 35 35 35 35 37 40 41 42 44 45 47 50 55 57 59 61 63 66 68 70 71 73 75 78 85 87 89 92 94 95 96 100 109 112 113Hal 4 dari 115DAFTAR TABELTabel 1.1 Tabel 2.1. I-3 II-3KATA PENGANTARModul praktikum ini disusun sebagai pedoman bagi mahasiswa di lingkungan Politeknik Pos Indonesia yang mengikuti praktikum mata kuliah Internetworking.
Tujuan dari pelaksanaan praktikum mata kuliah Internetworking ini adalah untuk memperdalam mata kuliah komputer yang diberikan kepada mahasiswa di Jurusan Teknik Informatika sebelumya Di dalam kegiatan praktikum ini, akan dipelajari dan dipraktekan tahapan-tahapan dalam proses pemantapan penguasaan jaringan pada wide area network. Susunan modul ini terdiri dari tujuan, pembahasan teori praktis, tugas-tugas praktikum dan tugas-tugas pendahuluan/rumah yang harus dikerjakan oleh para praktikan.
Diharapkan para praktikan telah mempersiapkan materi yang akan diberikan pada praktikum demi kelancarannya. Modul praktikum Internetworking ini terdiri dari 6 Modul dengan topik bahasan sebagai berikut: Jaringan Modul 0: Pendahuluan, berisi tujuan umum praktikum, pembahasan singkat mengenai.
Dan referensi. Modul 5:.Hal 5 dari 115Materi yang diberikan dalam modul dan pada saat praktikum masih belum lengkap dan untuk itu praktikan diharapkan dapat mencari referensi tambahan yang diperlukannya baik di perpustakaan maupun melalui media internet. Selain itu praktikan diharapkan mengikuti mata kuliah Internetworking dengan baik, karena salah satu sumber selain modul adalah materi yang diberikan pada saat kuliah. Modul ini masih belum sempurna, sehingga perlu dikaji baik oleh dosen pengajar, instruktur, asisten maupun praktikan yang terlibat dalam praktikum. Oleh karena itu penyusun berharap agar para pemakai modul ini dapat memberikan sumbangan saran untuk perbaikan modul Internetworking ini.
Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi para personil yang terlibat dalam praktikum rekayasa perangkat lunak, serta dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menguasai proses-proses dalam perancangan dan pelaksanaan instalasi serta konfigurasi pada perangkat lunak maupun perangkat keras yang mendukung jaringan pada wide area network.Bandung,.2006PenyusunHal 6 dari 115Nama matakuliahINTERNEWORKINGDisusun Oleh: Santoso, S.SiTelah disetujui dan disahkan untuk dijadikan bahan ajar di Jurusan Teknik Informatika Bandung, Juli 2003 Kord. Mata Kuliah Internetworking Ketua Jurusan Teknik InformatikaSantoso.TEKNIK PENILAIANHal 7 dari 115Teknik penilaian praktikum mata kuliah adalah sebagai berikut: 1. Rincian bobot nilai mata praktikum Interneworking adalah sebagai berikut: a. Nilai Praktikum: 50% Yang terdiri dari: Tugas Pendahuluan(TP): 20% Tugas Rumah(TR): 15% Latihan-latihan Praktikum(LLP): 40% Test Awal/Test Akhir(TA): 10% Asistensi: 15%b. Laporan Praktikum (LP): 40% Yang terdiri dari: Dokumen Proposal dan Pengembangan Sistem: 15% Dokumen SRS: 20% Dokumen SDD: 20% Dokumen Implementasi: 15% Dokumen Pengujian: 15% Software Aplikasi: 15%c. Absensi/Kehadiran(AK): 10% 2.
Range nilai mata praktikum. Adalah sebagai berikut: 85 Nilai 100 Grade: A 75 Nilai =32MCommand (m for help): Langkah 10: Selanjutnya kita akan buat terlebih dahulu Partisi Swap sebesar 2 kali ukuran RAM yang digunakan. Diasumsikan RAM yang digunakan adalah 128MB. Maka partisi swap yang harus dibuat adalah 256MB.
Lihat menu dibawah ini: Command (m for help): n Command action e extended p primary partition (1-4) p Partition number (1-4): 1 First cylinder (204-683): 204 Last cylinder or +size or +sizeM or +sizeK (204-683): +256MLangkah 11: Karena partisi yang terbentuk pada langkah sebelumnya adalah Linux Native, maka gantilah menjadi Linux Swap dengan langkah sebagai berikut: o o o Ketik t kemudian tekan ENTER Ketik nomor urut partisi yang akan diganti jenisnya, misalnya 1 ENTER. Ketik 82 kemudian ENTER (82=Linux Swap)Langkah 12: Kini buatlah partisi Linux Native sebagai tempat sistem Linux, dengan cara sebagai berikut:Hal 14 dari 115o o o o ENTER. Langkah 13Ketik n kemudian ENTER Ketik p kemudian ENTER Ketik 2 kemudian ENTER, 2 adalah nomor urut partisi untuk Linux Native, sedang 1 telah digunakan untuk Linux Swap. Pada pertanyaan First cylinder dan Last cylinder tekan: Ketik w kemudian ENTER untuk menyimpan partisi yang telah dibuat.Selanjutnya sampailah pada langkah untuk instalasi software-software yang ada pada Linux Slackware, untuk versi Linux Slackware 10.1 terdiri dari 4 CD-ROM namun pada proses instalasi software ini hanya dibutuhkan 2 CD-ROM.
Langkah 14: #setup Setelah diketik perintah setup tekan enter, maka akan terlihat sebagai berikut: Help Keymap Quick: Digunakan untuk menampilkan informasi bantuan proses instalasi.: Digunakan untuk mapping keyboard yang digunakan, default yang digunakan adalah keyboard jenis US.: Digunakan untuk menentukan mode proses instalasi menggunakan sistem quick (cepat) atau verbose, default Make tags yang digunakan adalah verbose.: Memungkinkan bagi yang telah mahir dengan Linux Slackware untuk mengkustomisasi proses instalasi partisi swap yangdengan membuat file tags. Addswap: Digunakan untuk menentukandigunakan sekaligus menformatnya. Langkah ini wajib Target dilakukan.: Digunakan untuk menentukan partisi yang akan dijadikan sebagai tempat sistem Linux dalam hal ini jenis partisiHal 15 dari 115adalah Linux Native. Pada pilihan ini akan dilakukan proses format dan pembuatan filesystem. Langkah ini Source wajib dilakukan.: Digunakan untuk menentukan program sumber Linux Slackware, misalnya dari CD-ROM.
Langkah ini wajib Disk sets Install dilakukan.: Digunakan untuk menentukan disk mana saja yang akan diikutsertakan dalam proses instalasi.: Digunakan untuk melaksanakan proses instalasi sesuai dengan proses-proses sebelumnya. Untuk lebih mudahnya lakukan instalasi penuh (Full). Langkah ini wajib dilakukan. Configure: Digunakan untuk melakukan konfigurasi setelah proses intalasi selesai dilakukan.
Pada pilihan ini akan ditentukan nama host, domain, ip, netmask, dan password root. Setelah langkah Configure selesai dilakukan, maka pilihlah menu Exit. Keluarkan CDROM dan tekan tombol restart (CTRL+ALT+DEL).1.6. Perintah-Perintah di Linux Sistem operasi Linux menyediakan perintah-perintah baris (command line) untuk keperluan administrasi. Dalam praktikum kali ini mahasiswa akan diberikan beberapa perintah yang paling sering digunakan dalam administrasi sistem linux.
Hampir seluruh perintah di linux menggunakan huruf kecil. Login Perintah ini digunakan untuk melakukan log in dalam sistem linux. Setelah perintah ini diketikkan, maka akan ada permintaan username dan password.
Santos@login: root Password: Linux 2.4.26.Hal 16 dari 115No mail. Root@santos:# logout Perintah ini digunakan untuk log out dari sistem linux. Perintah ini adalah kebalikan perintah login. Ls options file. Digunakan untuk menampilkan daftar file dan direktori. Perintah ini memiliki sejumlah option antara lain yang sering digunakan adalah: -l Menampilkan daftar file dalam bentuk kolom secara lengkap.a Menampilkan daftar file termasuk file yang tersembunyi (berawalan titik).
Contoh: root@santos:# ls -l root@santos:# ls -l 2. Cp options file path Digunakan untuk membuat duplikasi file atau direktori. Contoh: root@santos:# cp test1.txt test6.txt 3. Mkdir options directory Digunakan untuk membuat sebuah direktori. Contoh: root@santos:# mkdir test 4. Cd directory Digunakan untuk mengganti direktori yang aktif. Contoh: root@santos:# cd test (mengaktifkan direktori test) root@santos:# cd.
(mengaktifkan direktori yang lebih atas satu level) root@santos:# cd / (mengaktifkan direktori root) 5. Pwd Digunakan untuk menampilkan direktori yang aktif. Contoh: root@santos:# pwd root@santos:#Hal 17 dari 1156. Rm options file Digunakan untuk menghapus file atau direktori. Jika digunakan dengan option r maka dapat digunakan untuk menghapus direktori. Contoh: rm test6.txt rm r test/ 7.
Chown options user:group file Digunakan untuk mengganti kepemilikan file atau direktori. Contoh: chown santos:users test1.txt chown R santos:users test/ 8. Chmod options mode file Digunakan untuk mengganti mode akses file atau direktori. Jenis mode akses yang dapat diterapkan adalah: r (4): read w (2): write x (1): execute Contoh chmod 777 test1.txtLAB 2 FTP Server dan Web Server2.1. FTP Server File Transfer Protocol (FTP) adalah salah satu layanan internet yang memungkinkan kita melakukan upload / download file ke / dari server ftp. Dalam praktikum kali ini akan dibahas bagaimana membuat sebuah server ftp menggunakan aplikasi Proftpd. Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan server ftp: whereis proftpd Perintah ini digunakan untuk melakukan pengecekan apakah program proftpd sudah terinstal di server Linux Slackware 10.1 Linux 2.4.26.
Root@santos:#whereis proftpdHal 18 dari 115proftpd: /usr/sbin/proftpd /etc/proftpd.conf /usr/man/man8/proftpd.8.gz /usr/share/man/man8/proftpd.8.gz root@santos:# Jika file proftpd tidak ditemukan, maka Anda harus menginstallnya terlebih dahulu. Proses instalasi dapat dilakukan menggunakan cdrom slackware 10.1 yang berupa paket.tgz atau menggunakan program sumbernya yang dapat diambil dari website www.proftpd.org. 2.1.1 File-file konfigurasi File-file konfigurasi yang digunakan adalah /etc/proftpd.conf dan /etc/ftpusers sedangkan pada file /etc/services tanda # diawal baris harus dihilangkan sehingga tampak seperti berikut: ftp-data ftp-data ftp ftp 20/tcp 20/udp 21/tcp 21/udp #File Transfer Default Data #File Transfer Default Data #File Transfer Control #File Transfer ControlBeberapa baris konfigurasi yang penting pada file /etc/proftpd.conf ServerName: Digunakan untuk menentukan nama server ftp, misalnya FTP Server Poltekpos ServerType: Tipe ftp server ada 2 macam, yaitu standalone dan inetd. Jika dipilih standalone maka server ftp harus dijalankan manual, sedangkan tipe inetd akan menjalankan server ftp berdasarkan program inetd dengan konfigurasi yang pada file /etc/inetd.conf.
RequireValid: Jika diisi dengan off maka pengecekan jenis shell yang digunakan Shell client ditiadakan, sebaliknya jika diisi on maka client yang mengakses ftp server harus memiliki jenis shell yang sama dengan server. Misalnya bash, sh, csh dan lain-lain. Port: Default dari baris ini adalah 21, yang digunakan untuk kontrol koneksi antara server dan client.
Umask: Default dari baris ini adalah 022, yang digunakan untuk menentukan mode dari file yang ditulis oleh client yaitu rw-r-r-MaskInstance: Default dari baris ini adalah 30, yang digunakan untuk menentukanHal 19 dari 115sjumlah proses ftp yang dapat berlangsung pada saat yang bersamaan.Baris ini hanya akan mempunyai efek pada tipe ftp standalone. User: Digunakan untuk menentukan nama user dan group yang menjalankan Group server ftp. Nilai default untuk user adalah nobody, sedangkan group adalah nogroup. SystemLog: Digunakan untuk menentukan nama file yang mencatat penggunakan server ftp. TransferLog: Digunakan untuk mencatat proses upload / download yang telah dilakukan. Memungkinkan untuk menimpa file yang telah ada pada proses upload dengan nama file sama. Diantara baris dan dapat berisi baris:DenyAll AllowAll Allow From Deny From:::: Menolak semua akses dari semua ip address.
Menerima semua akses dari semua ip address. Menerima akses dari ip tertentu. Menolak akses dari ip tertentu.direktori tertentu. Contoh: AllowOverwrite ON digunakan untuk menentukan akses terhadap direktori yang telah ditentukan pada baris.
Akses yang dapat ditentukan adalah: READ, WRIT, MKD, DELE, STOR. Home directory dari user anonymous adalah /home/ftp. Diantara baris dan dapat diberikan baris lain seperti MaxClients, User, Group, UserAlias, DisplayLogin, DisplayFirstChdir dan tentu saja baris dan.Hal 20 dari 115anonymous (tanpa user terdaftar). Agar layanan ini dapat disediakan maka hapus baris ftp dari file /etc/ftpusers.2.1.2 Pengujian FTP Server Pengujian terhadap server ftp dapat dilakukan baik dari lokasi server maupun client. Lokasi Server root@santos:#ftp localhost ftp Lokasi client I: ftp 192.168.4.1 ftp bye Perintah-perintah pada sesi ftp get / recv put / send mget mput prompt help bye/quit cd lcd mkdir rmdir binary ascii type delete mdelete hash rename pwd close/disconnect ls status open verbose user::::::::::::::::::::::::: Mengambil sebuah file (download) dari server ftp.
Meletakkan sebuah file (upload) ke server ftp. Mengambil beberapa file dari server ftp. Meletakkan beberapa file ke server ftp. Toggle on/off konfirmasi download / upload / delete. Menampilkan bantuan / daftar perintah yang ada.
Mengakhiri sesi ftp dan kembali ke sistem operasi. Mengaktifkan direktori tertentu pada komputer server. Mengaktifkan direktori tertentu pada komputer client.
Membuat sebuah direktori baru. Menghapus sebuah direktori. Menentukan mode transfer menjadi binary. Menentukan mode transfer menjadi ascii.
Menampilkan mode transfer file yang sedang aktif. Menghapus sebuah file.
Menghapus beberapa file. Toggle on/off untuk menampilkan proses download / upload. Mengganti nama sebuah file / direktori. Menampilkan direktori aktif. Mengakhiri sesi ftp tanpa kembali ke sistem operasi. Menampilkan daftar file / direktori.
Menampilkan status konfigurasi sesi ftp yang aktif. Mengaktifkan koneksi ke server ftp. Toggle on/off untuk menampilkan hasil suatu proses ftp. Mengganti user yang aktif.2.2. Web Server Sistem Operasi Linux Slackware 10.1 menyediakan layanan web menggunakan software web server Apache 1.3.33 secara default. Namun Anda masih dapat menggunakan software web server lain jika diinginkan.Hal 21 dari 1152.2.1 Membuat Web Server Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan server web dengan Apache 1.3.33: whereis httpd Perintah ini digunakan untuk melakukan pengecekan apakah program httpd sudah terinstal di server Linux Slackware 10.1 Last login: Mon Apr Linux 2.4.29.
Root@santos:#whereis httpd httpd:/usr/sbin/httpd/usr/man/man8/httpd.8.gz /usr/share/man/man8/httpd.8.gz root@santos:# Jika file httpd tidak ditemukan, maka Anda harus menginstallnya terlebih dahulu. Proses instalasi dapat dilakukan menggunakan cdrom slackware 10.1 yang berupa paket.tgz atau menggunakan program sumbernya yang dapat diambil dari website www.apache.org. 2.2.2 File-file konfigurasi File konfigurasi penting yang digunakan adalah /etc/apache/httpd.conf, sedangkan pada file /etc/services tanda # diawal baris harus dihilangkan sehingga tampak seperti berikut: http http 80/tcp 80/udp www www-http www www-http #World Wide Web HTTP #World Wide Web HTTP 4 12:Beberapa baris konfigurasi yang penting pada file /etc/apache/httpd.conf ServerType: Baris ini menentukan apakah apache dijalankan secara standalone atau inetd.
Menjalankan apache secara standalone cukup dengan mengetikkan perintah /usr/sbin/httpd start, sedangkan jika ingin menjalankan apache menggunakan inetd cukup menghilangkan karakter # pada file /etc/inetd.conf pada baris ftp stream tcp nowait root /usr/sbin/tcpd httpd StartServer: Menentukan jumlah server apache yang akan dijalankan. Jika apache dalam keadaan running, maka jumlah server yang dijalankan bisa MaxClients dilihat dengan perintah ps axf grep httpd: Menentukan jumlah client yang bisa tersambung ke web server secara bersamaan.Hal 22 dari 115Port: Menentukan nomor port yang digunakan oleh apache, defaultnya adalah port 80 User: Menentukan nama user dan group yang menjalankan apache, akan Group ServerAdmin ServerName DocumenRoot DirectoryInde x:::: lebih aman jika yang digunakan adalah bukan user root.
Menentukan email address Administrator web server. Menentukan nama web server, misalnya www.poltekpos.net Menentukan letak file-file web, defaultnya terletak di /var/www/htdocs Menentukan nama file yang pertama kali dibaca oleh web server, misalkan index.html index.htm index.php2.2.3 Pengujian Web Server Pengujian terhadap server web dapat dilakukan baik dari lokasi server maupun client. Lokasi server: root@santos:#lynx localhost Test Page for the SSL/TLS-aware Apache Installation on Web Site Hey, it worked! The SSL/TLS-aware Apache webserver was successfully installed on this website.
If you can see this page, then the people who own this website have just installed the Apache Webserver software and the Apache Interface to OpenSSL (modssl) successfully. They now have to add content to this directory and replace this placeholder page, or else point the server at their real content.
![]()
If you are seeing this page instead of the site you expected, please contact the administrator of the site involved. (Try sending mail to webmaster@domain.) Although this site is running the Apache software it almost certainly has no other connection to the Apache Group, so please do not send mail about this site or its contents to the Apache authors.
If you do, your message will be ignored.Hal 23 dari 115The Apache online documentation has been included with this distribution. Especially also read the modssl User Manual carefully. Your are allowed to use the images below on your SSL-aware Apache Web server. Thanks for using Apache, modssl and OpenSSL! Apache Webserver modssl Interface OpenSSL ToolkitLokasi client:2.3. Virtual HostHal 24 dari 115Dengan apache, dimungkinkan untuk dibuat virtual host, artinya di dalam satu web server, bisa terdapat beberapa domain sekaligus. Hanya direktori penyimpanan file-file webnya yang berbeda.
Berikut akan kita praktekkan bagaimana membuat virtual host dengan nama tes.poltekpos.net: 2.3.1 Membuat Virtual Host Buat direktori /var/www/htdocs/tes root@myhost:/var/www/htdocs# mkdir /var/www/htdocs/tes Buat file html bernama index.html yang isinya seperti beriktu: VIRTUAL HOST TESTING VIRTUAL HOST Edit file /etc/apache/httpd.conf Atur baris NameVirtualHost.:80 agar menjadi seperti berikut: # # Use name-based virtual hosting. # NameVirtualHost.:80 # # VirtualHost example: # Almost any Apache directive may go into a VirtualHost container. # The first VirtualHost section is used for requests without a known # server name. #Hal 25 dari 115 ServerAdmin [email protected] DocumentRoot /var/www/htdocs/tes ServerName tes.poltekpos.net # # common Simpan file httpd.conf tersebut Restart apache dengan perintah apachectl restart Tambahkan baris tes.poltekpos.net ke file /etc/hosts, kemudian simpan.
# For loopbacking. 127.0.0.1 192.168.0.2 192.168.0.2 # End of hosts. 2.3.2 Pengujian Tes virtual host dengan perintah lynx localhost myhost.poltekpos.net tes.poltekpos.net ErrorLog logs/dummy-host.example.com-errorlog CustomLog logs/dummy-host.example.com-accesslogLAB 3 Proxy ServerHal 26 dari 1153.1 Membuat Proxy Server dengan Squid Sistem Operasi Linux Slackware 10.1 secara default tidak menyediakan software untuk kebutuhan proxy server, olehnya itu kita harus menggunakan software tambahan. Dalam praktikum kali ini kita akan membuat proxy server menggunakan software squid2.5.STABLE9.tar.gz yang dapat didownload secara gratis di website www.squid-cache.org. Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan proxy server dengan squid: 3.2 Kompilasi dan Instalasi Kopikan file sumber squid ke direktori /usr/local/src dan aktifkan direktori tersebut.
Bash-3.00#cp squid-2.5.STABLE9.tar.gz /usr/local/src bash-3.00#cd /usr/local/srcEkstrak file sumber squid dan aktifkan direktori hasil ekstrak tersebut. Bash-3.00#tar xzvf squid-2.STABLE9.tar.gz bash-3.00#cd squid-2.STABLE9 Konfigurasi dan kompilasi squid.
Comments are closed.
|
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |